Profil Desa Arjowinangun
Ketahui informasi secara rinci Desa Arjowinangun mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Menilik Desa Arjowinangun di Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, sebuah wilayah agraris yang memadukan kehidupan agamis dan potensi pembangunan. Temukan profil lengkap mengenai demografi, pemerintahan, dan denyut nadi perekonomian masyarakatnya yang tanggu
-
Populasi Paling Sedikit
Desa dengan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Buluspesantren, menciptakan komunitas yang erat dan lingkungan yang relatif tenang.
-
Lumbung Padi Potensial
Memiliki lahan yang didominasi oleh persawahan dan tercatat sebagai desa dengan lahan kering terkecil, menunjukkan potensinya sebagai salah satu penopang produksi padi di wilayahnya.
-
Pemerintahan Partisipatif
Aktif menyelenggarakan Musrenbangdes dan Musdes, menunjukkan adanya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan desa di bawah kepemimpinan yang stabil.

Terletak di hamparan pesisir selatan Kabupaten Kebumen, Desa Arjowinangun di Kecamatan Buluspesantren menjadi cerminan sebuah komitmen kolektif masyarakat dalam membangun wilayahnya. Desa ini, dengan segala potensinya, terus bergerak maju di tengah arus modernisasi, sambil tetap memegang teguh nilai-nilai budaya dan keagamaan yang telah mengakar kuat. Dengan lokasinya yang strategis di dalam kecamatan yang menjadi jalur penghubung penting, Arjowinangun memiliki peran tersendiri dalam dinamika sosial dan ekonomi kawasan.
Sebagai sebuah entitas pemerintahan, Desa Arjowinangun menunjukkan geliat pembangunan yang terencana. Berbagai program, mulai dari musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbangdes) hingga aktivitas pemberdayaan masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), berjalan secara aktif. Keterlibatan aktif pemerintah desa bersama masyarakat menjadi kunci utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warganya.
Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif
Desa Arjowinangun merupakan salah satu dari 21 desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Kecamatan Buluspesantren terletak pada koordinat antara 7o42′11” – 7o47′49” Lintang Selatan dan 109o38′36” – 109o43′21” Bujur Timur. Desa Arjowinangun berada di dalam rentang ketinggian wilayah kecamatan yang bervariasi, menunjukkan karakteristik dataran rendah yang subur.
Wilayah Kecamatan Buluspesantren sendiri memiliki total luas 48,77 km2 (4.877 Hektar). Batas-batas wilayah Kecamatan Buluspesantren ialah:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kebumen.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ambal.
Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Klirong.
Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah Desa Arjowinangun tidak tercatat secara rinci dalam publikasi statistik terbaru, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam "Kecamatan Buluspesantren dalam Angka 2018" mencatat bahwa Arjowinangun merupakan desa dengan lahan kering paling kecil di seluruh kecamatan, yaitu hanya seluas 0,54 Hektar. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan di desa ini kemungkinan besar ialah lahan sawah yang produktif, menopang sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi. Kode Pos untuk Desa Arjowinangun yakni 54391 dan Kode Wilayah Administrasinya ialah 33.05.06.2015.
Demografi dan Kependudukan
Berdasarkan data "Kecamatan Buluspesantren dalam Angka 2022" yang dirilis oleh BPS, Desa Arjowinangun tercatat memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit dibandingkan dengan desa-desa lain di kecamatannya. Total populasi Desa Arjowinangun pada tahun 2022 mencapai 1.066 jiwa.
Rincian populasi tersebut terdiri dari 552 jiwa penduduk laki-laki dan 514 jiwa penduduk perempuan. Komposisi ini menunjukkan rasio jenis kelamin yang relatif seimbang di dalam komunitas. Sebagai desa dengan populasi terkecil, Arjowinangun memiliki karakteristik komunitas yang cenderung lebih erat dan saling mengenal satu sama lain.
Dengan luas total Kecamatan Buluspesantren sebesar 48,77 km2 dan total penduduk kecamatan sebanyak 57.346 jiwa (tahun 2022), kepadatan penduduk di tingkat kecamatan mencapai sekitar 1.176 jiwa per km2. Meskipun luas pasti Desa Arjowinangun tidak tersedia, statusnya sebagai desa dengan penduduk paling sedikit mengindikasikan tingkat kepadatan yang lebih rendah dibandingkan rata-rata kecamatan, menciptakan lingkungan pemukiman yang lebih lengang dan asri. Salah satu dukuh (dusun) yang dikenal di wilayah ini ialah Dukuh Kepuhpesantren, yang menjadi bagian dari pusat kehidupan komunitas lokal.
Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Roda pemerintahan di Desa Arjowinangun berjalan secara terstruktur di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa. Berdasarkan data pelantikan oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen pada akhir tahun 2023, jabatan Kepala Desa Arjowinangun dipegang oleh Bapak Khamid, yang merupakan seorang petahana. Kepemimpinan beliau diharapkan dapat melanjutkan program-program pembangunan yang telah berjalan dan membawa inovasi baru bagi kemajuan desa.
Pemerintah Desa Arjowinangun secara aktif melaksanakan amanat pembangunan melalui berbagai forum formal. Situs resmi desa mendokumentasikan kegiatan-kegiatan penting seperti Musyawarah Desa (Musdes) untuk Pembahasan Rancangan Perubahan APBDes dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahunan. Forum-forum ini menjadi bukti adanya partisipasi publik dalam menentukan arah kebijakan dan prioritas pembangunan desa, yang dihadiri oleh perangkat desa, perwakilan kecamatan, serta pendamping desa.
Di sektor kesehatan dan kesejahteraan sosial, keberadaan Posyandu menjadi garda terdepan. Desa Arjowinangun memiliki beberapa jenjang Posyandu yang aktif, mencakup Posyandu Balita dan Bina Keluarga Balita (BKB), Posyandu Remaja, Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM), hingga Posyandu Lansia. Keberagaman layanan ini menunjukkan perhatian pemerintah desa terhadap kesehatan warganya di semua kelompok usia, dari balita hingga lanjut usia.
Potensi Ekonomi dan Sosial Budaya
Sebagai wilayah dengan lahan yang didominasi oleh persawahan, sektor agraris menjadi penggerak utama perekonomian Desa Arjowinangun. Pertanian padi merupakan komoditas utama yang diusahakan oleh sebagian besar masyarakat. Berita dari situs desa pada pertengahan tahun 2021 menyoroti kegiatan panen padi pada Musim Tanam ke-2, yang menandakan pentingnya siklus pertanian dalam kehidupan ekonomi warga. Pemanfaatan lahan yang optimal untuk pertanian menjadi kekuatan utama desa dalam menjaga ketahanan pangan dan sebagai sumber pendapatan masyarakat.
Di luar sektor pertanian, geliat ekonomi juga terlihat dari adanya unit-unit usaha kecil yang dikelola oleh warga. Pemerintah kecamatan sendiri mendorong pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan dan Pendapatan Asli Desa (PADes). Potensi pengembangan BUMDes di Arjowinangun dapat diarahkan untuk mendukung sektor pertanian, misalnya melalui penyediaan sarana produksi atau pengelolaan pascapanen.
Kehidupan sosial-keagamaan di Desa Arjowinangun berjalan dengan harmonis. Adanya lembaga pendidikan formal seperti SD Negeri Arjowinangun yang telah berdiri sejak tahun 1985 menunjukkan komitmen masyarakat terhadap pendidikan generasi penerus. Sekolah yang terakreditasi B ini menjadi pusat pendidikan dasar bagi anak-anak di desa tersebut. Kehidupan keagamaan yang kuat juga menjadi ciri khas masyarakat, yang tercermin dari berbagai kegiatan komunal yang berlandaskan nilai-nilai spiritual.
Secara sosial, masyarakat Arjowinangun hidup dalam semangat gotong royong. Hal ini terbukti dari inisiatif-inisiatif sosial, seperti kegiatan donor darah yang pernah diselenggarakan oleh pemerintah desa bekerja sama dengan masyarakat. Menurut Kepala Desa dalam sebuah pemberitaan pada tahun 2018, kegiatan semacam itu tidak hanya bertujuan untuk kemanusiaan, tetapi juga untuk membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kepedulian sosial di antara warga.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Sebagai desa dengan jumlah penduduk paling sedikit di kecamatannya, Desa Arjowinangun memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal optimalisasi sumber daya manusia untuk percepatan pembangunan. Regenerasi petani menjadi isu krusial untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian sebagai pilar ekonomi utama. Selain itu, diversifikasi ekonomi di luar sektor pertanian perlu terus didorong untuk menciptakan sumber-sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat.
Namun di tengah tantangan tersebut, Arjowinangun menyimpan prospek yang cerah. Stabilitas pemerintahan desa yang berjalan baik, partisipasi masyarakat yang aktif dalam perencanaan pembangunan, serta kondisi sosial yang kondusif menjadi modal dasar yang kuat. Kedekatan dengan jalur utama dan potensi agraris yang subur merupakan aset berharga yang jika dikelola dengan inovasi dan teknologi, dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat Desa Arjowinangun di masa yang akan datang.